Jumat, 20 Oktober 2023

TARBIYAH JALAN HIJRAHKU


Hidayah adalah petunjuk yang diberikan Oleh Allah S.W.T kepada orang yang pantas dan dikehendaki untuk mendapatkannya berupa terbukanya hati dan lapangnya dada untuk meyakini kebenaran agama Islam. Hidayah yang menjadi sebab utama keselamatan dan kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat. Sehingga, barangsiapa yang dimudahkan oleh Allah SWT untuk meraihnya, maka sungguh dia telah meraih keberuntungan yang besar dan tidak akan ada seorangpun yang mampu mencelakakannya. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam Quran surat al-A'raf:178: "Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk (dalam semua kebaikan dunia dan akhirat); dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi (dunia dan akhirat)". 

Datangnya hidayah terkadang unik dan di luar nalar ada yang berproses panjang ada pula yang tidak berproses secara logis, bahkan terkesan instan. Ia bagaikan lailatul qadar waktunya sebentar tetapi mampu mengubah jalan hidup. Saat hidayah menuntun untuk berhijrah berpindah dari yang buruk menjadi baik memperbaiki diri, memperbaiki cara berucap, berpakaian, serta bersikap. Setiap manusia mesti berhijrah, yaitu menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Tahun 2022 tepatnya setahun yang lalu menjadi resolusi yang sangat berharga dalam hidupku, keputusan yang tidak pernah terpikirkan untuk memilih jalan yang terlihat asing bagi kebanyakan orang yaitu HIJRAH dengan melewati jalur TARBIYAH.

Aku seorang Ibu Rumah Tangga umur 28 tahun kala itu dengan satu anak yang sebelumnya dengan gaya kata orang wanita kelaki-lakian. Awalnya sudah diajak tapi hati belum tergerak hingga pada tahun 2022 Melihat foto akhwat yang sedang latihan memanah pada story diaplikasi WA salah satu akhwat dan tak lain adalah spp suami yang menurut saya foto tersebut sangat keren dan saya bertanya kepadanya melalu pesan pribadi WA "Assalamualaikum apa ini say? dijawab "sekumpulan akhwat yang sedang ikut tarbiyah, saya mencoba menawarkan diri boleh gabung? Karena memang saat itu tidak memiliki kesibukan lain selain jaga Toko dan jaga anak balasnya "iyaa nnti saya tanya Murobbiyah ku dih" .esoknya saya mendapat chat kembali "bisami say ikut, mungkin ini yang disebut HIDAYAH, yang aku tidak menyadarinya bahwa Resolusi di tahun itu akan membawaku sampai pada keadaanku saat ini. Sebelum ikut bergabung saya banyak bertanya pada Akhwat tersebut dan Alhamdulillah beliau juga dengan rinci menjelaskan seputar kegiatan yang dilakukan saat tarbiyah, pakaian apa yang digunakan dan kapan jadwal rutin tarbiyah, karena saya takut mengikuti kajian yang nantinya membawa kesesatan, beliau menjelaskan Kegiatannya meliputi mengaji, ikut kajian dan kadang setor hafalan, memakai gamis dan jilbab kalau bisa menutup dada. Dengan bismillahirrahmanirrahim meyakinkan hati untuk ikut Tarbiyah, Lalu saya meminta izin kepada suami dan beliau langsung setuju. Siang harinya saya langsung ke salah satu toko hijab mencari kerudung panjang. Saya memang sudah menggunakan kerudung, akan tetapi masih dengan gaya celana dan baju lengan panjang yang sangat jelas, belum punya kerudung panjang, setelah memilih beberapa kerudung saya hanya memilih warna hitam dan coklat karena sepengatahuan dangkal saya biasanya sekumpulan akhwat bercadar hanya memakai warna gelap seperti hitam, navy dan coklat tidak dengan warna yang mencolok. Sorenya Alhamdulillah saya ikut Tarbiyah pertama kalinya dan bergabung dalam wahdah Islamiyyah pada Halaqah Asiyah. Awalnya ada perasaan minder karena dalam halaqah tersebut hanya saya yang hanya memakai kerudung yang menutup dada akhwat yang lain semua menjuntai kelantai dan sebagian besar juga sudah berniqab belum lagi saat tadarrus astagfirullah bacaan Al Quran yang selama ini sudah saya anggap benar ternyata masih keliru, semangat yang saya rasa sudah besar untuk belajar Islam sesungguhnya masih dikalah oleh akhwat-akhwat yang telah berumur dibanding saya rasanya hari pertama yang saya lalui pada sore hari itu sangat panjang saya benar-benar merasa tidak ada apa-apanya bagaikan kertas putih dan botol kosong. Sepulangnya tarbiyah saya bercerita banyak dan mengeluh kepada suami rasanya sudahlah Ayah tidak usah ikut pekan depan tetapi suami selalu menyemangati dengan gaya khasnya "rugi beli jilbab panjang kalau nda dipake" seketika pula saya tersadar ohh iya harus semangat sayakan dikenal orangnya tak mudah menyerah.

Pekan demi pekan berlalu, aku yang pelan-pelan mencoba menyesuaikan diri dengan para akhwat, kerudung ku sudah sedikit lebih panjang dari sebelumnya, banyak belajar hal lain dan cara tadarrus saya juga katanya sudah ada peningkatan, tak lupa saya juga tetap mengejar ketertinggalan baik materi dan juga hafalan, rezeki juga saya mulai sisihkan sedikit demi sedikit untuk membeli kerudung dan gamis syar'i sebab Sebelum ikut tarbiyah baju gamis hanya ada 3 lembar.

Berubah memang tak mudah Kata orang dimana ada HIJRAH disitu ada COBAAN Dan aku perlahan paham bahkan merasakan dengan sendirinya yang namanya Cobaan Hijrah. Ditengah semangatku mengikuti tarbiyah adakalanya keimananku menurun, disitu pula datang cobaan yang tak lekang menggodaku kadang timbul rasa capek dan kesibukan duniawi, aku yang seorang ibu rumah tangga pemilik toko yang belum memiliki karyawan dan juga seorang tukang jahit kadang masih sulit membagi tugas, jadi jadwal tarbiyah pun kadang terlewatkan Ujung-ujungnya izin lagi. Barulah setelah hari terlewatkan saya menyesal kenapa harus izin lagi, aku memohon pengampunan kepada Allah ampunilah hamba mu ini ya Allah yang masih lalai berjuang dijalanmu seketika pula saya selalu mengingat nasihat Murobbiyah yang selalu ditekankan tiap pertemuan" kejarlah akhirat maka dunia akan mengikut", dukungan suami dan melihat semangat sahabat dihalaqah Asiyah untuk selalu mencari ilmu dan amal Alhamdulillah mengingat semuanya saya kembali bersemangat untuk selalu hadir. 

Saat mengikuti Tarbiyah saya merasakan kegiatan-kegiatan tarbiyah sangat menambah ilmu dan pahala seperti membaca al Qur’an, menghafal, mentadabburi kalamullah dan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Tarbiyah juga semacam charger ketika kondisi keimanan lemah, tempat saling nasihat-menasihati yang membantu menjaga dan mengembalikan kondisi keimanan, tempat berkumpulnya akhwat sahabat pengejar ridho Allah dan perindu surga-Nya Allah. Tarbiyah pulalah yang menjadikan sabarku lebih banyak dan lebih besar tutur kataku juga mulai lembut.

Saya juga semakin sadar bahwa kehadiran kita di bumi ini memang untuk urusan besar yang merupakan urusan terpenting dalam hidup ini, yaitu Islam itu sendiri. Untuk itu, sebagai thullabul ‘ilmi harusnya kita bermujahadah. Sungguh sebuah nikmat yang besar jika kita bisa berhijrah, karena itu adalah tanda bahwa Allah sangat menyayangi kita. Dia tidak ingin kita telalu lama menjauh dari-Nya dan terlena akan segala bentuk tipuan yang ada dimuka bumi ini. Setelah berhijrah tugas kita terus memohon keistiqomahan agar tetap teguh dijalan Allah, tak lupa mengajak atau sekedar mengingatkan umat muslim untuk menjadi lebih baik pula.

Melihat perubahan yang ada pada diriku suami sangat senang ia juga mulai melirik dan senang mendengarkan segala kegiatan tarbiyahku tanpa ada rasa canggung kadang saya menyuruhnya untuk sekedar mendengar hafalan yang akan disetor dan Alhamdulillah suami saat ini juga sudah ikut tarbiyah semoga kita semua selalu diberi kesehatan dan keistiqomahan untuk tetap teguh diagama Allah aamiin.

Rabu, 11 Desember 2019

Kado Terindah Dari Tuhan di Penghujung Waktu

Peputaran waktu menggiringku berproses, menikmati sebuah perjalanan, menciptakan kisah hingga mengantarku menjadi seorang istri, mengantarku menjadi seorang ibu.

Fajar mulai menyinsing menandakan waktu subuh kian tiba di penghujung. Sang surya mulai mencelikkan mata seolah-olah sedang mengintai sebelum menyimbahkan cahayanya pada pagi yang segar.

Semakin hari, semakin dalam ku membenamkan diri pada sujud-sujud panjang memengadahkan tangan, memohon limpahan rahmat-Nya.

Akhirnya di pagi Jumat yang penuh berkah itu, pada tanggal 22 November 2019, Allah menjawab doaku. Allah menciptakan seorang bayi Lelaki mungil, Alhamdulillah syukurku telah lahir pewaris peradaan yang  mewarnai generasinya. Kado yang terasa begitu indah setelah melewati masa-masa yang mengharu biru, setelah 9 bulan lamanya Aku berusaha memastikan kamu tumbuh baik-baik saja.

Di sebuah kamar rumah sakit yang serba putih, dari sepanjang pagi dan petang, aku menunggu tubuh mungilmu datang.
Dan akhirnya dirimu lahir ke dunia dan mengubah segalanya, engkau lahir setelah melalui proses persalinan yang amat panjang dan sangat menyakitkan.

Suara tangisan yang menyambut lahirnya dirimu justru memancing senyum terlebar yang pernah kumiliki. Ayahmu pada saat itu pula juga ikut menangis haru menyaksikan dirimu lahir.

Tangisan pertamamu di dunia ini adalah takdir. Ketika kamu lahir ke dunia ini dengan menangis, aku menyambutnya dengan berjuta senyuman yang tak dirimu ingat. Melihat tangan kecil itu, tubuh kecil yang lemah itu…ah, membuatku sadar betapa indahnya dunia, betapa besar kuasa TuhanKu.

Walau Ayah lelah menunggu dan ibu saat itu sudah terbaring dengan senyuman yang letih, kami tak bisa berbohong lagi betapa indah Kado pemberianmu ya Rabb. Hadirmu adalah bagian doa dan harapan terbesarku.

Setelah dibersihkan dari bercak air ketuban dan percikan darah di kamar bersalin itu, dirimu dengan lembut dikumandangkan  lantunan kalimat-kalimat adzan oleh Ayahmu, seketika itu pula tak terasa air mata menetes perlahan, air mata haru bercampur bahagia demi mengingat perjalanan hidup yang telah mengantarkannya melihat dunia.

Perjuangan 11 hari  melahirkanmu, doa, dukungan keluarga dan mukjizat dari Tuhan yang membuatmu lahir selamat di dunia tanpa harus membuatku kehilangan nyawa. Perjuangan perempuan saat melahirkan memang selalu diiringi dengan taruhan nyawa, dan juga tawa saat mendapati bayinya terlahir selamat tanpa dia harus kehilangan nyawa.

Tuhan ..terima kasih atas kado terbaik yang Kau berikan padaku di penghujung Tahun ini, aku bersyukur Kau masih memberiku kesempatan untuk menikmati waktu yang Kau berikan kepadaku Beribu terimakasih karena dalam setiap desahan nafasku kau selalu memberikan nikmat yang terkadang aku lupa untuk mengucap syukur.
Tuhan… terimakasih sudah selalu ada dalam setiap langkahku, membawaku ada bersama orang-orang yang baik dan menyayangiku, terimakasih atas rezeki yang kau limpahkan ditahun ini dengan menjadikanku wanita sempurna menjadi seorang ibu yang dapat melahirkan seorang bayi Laki-laki mungil yang telah ku beri nama Muhammad Rayyan Dzakki Rajab, terimakasih atas kesempatan yang telah engkau berikan kepadaku untuk menyusuinya, mendengar tangisannya, menggenggam tangan mungilnya hingga memeluk tubuh kecilnya, terima kasih atas hadiah terindah yang Engkau berikan kepadaku di tahun ini.

Selasa, 03 September 2019

Pasangan Hidup dari Tuhan


Di Indonesia segala yang berbeda pasti dibesar-besarkan, seolah perbedaan itu sebuah masalah besar. Saya tumbuh dengan pendapat seperti itu, lingkungan membentuk stigma perbedaan yang makin meruncing soal asmara, jodoh pun demikian.

Pernikahan beda suku merupakan hal yang biasa pada modern ini. Namun tetap saja, di setiap pernikahan akan mempunyai tantangannya masing-masing.

Menikah dengan beda suku bukan suatu tantangan yang sulit dijalani. Hanya saja terkadang ada beberapa tantangan yang harus dijalani sepasang suami istri.

Mereka harus sama-sama mempelajari budaya masing-masing. Mulai dari komunikasi, etika, selera makan, adat istiadat sampai kebiasan sehari-hari.

Dasar perbedaan paling kuat dalam perkawinan beda suku adalah perbedaan karakter. Ada stereotip-stereotip tertentu terhadap karakter sebuah suku dan itulah hal pertama yang akan ditemui.

Perbedaan di antara saya dan suami membuat kami saling mengisi. Hal-hal demikianlah yang dapat nikmati. Perbedaan karakter tak juga berarti harus disamakan. Perbedaan justru memperkaya kehidupan, yang penting masing-masing bisa menjadi diri sendiri.

Intinya adalah perbedaan dirayakan dan disikapi positifnya, jangan hanya dilihat titik jeleknya saja. Nikmati saja sikap positifnya sementara hal-hal negatifnya diminimalkan jika perlu ditiadakan untuk menghindari konflik yang kemungkinan terjadi.

Tapi dalam hal pernikahan terkadang memang harus ada yang mengalah, utamanya masalah ego dan perdebatan apalagi yang ada hubungannya dengan keluarga besar.

Menikah dengan berbeda suku itu ada lucunya, ada serunya, ada juga intriknya. Namun buat saya perkawinan beda suku merupakan cakrawala baru, memahami kultur yang berbeda-beda.

Pada akhirnya jodoh di tangan Tuhan dan Tuhan pun pasti tidak memilih-milih suku.

Selasa, 25 Juni 2019

Bersamamu, BAHAGIA ITU SEDERHANA


Hidup itu bagaikan pedal sepeda yang dikayuh, ada kalanya di atas dan ada kalanya di bawah. Agar tidak terjebak dalam rasa putus asa dalam menjalani hidup ketika menghadapi masalah, maka perlu untuk memahami kehidupan secara lebih seimbang, serta terus belajar menguatkan mental agar senantiasa terus tegar menghadapi cobaan dalam menjalani hidup agar menjadi bahagia.

Perasaan bahagia yang timbul karena cinta memang abstrak dan sulit untuk dijelaskan, tapi bukan berarti tak bisa dirasakan. Ada yang bilang rasa bahagia itu seperti kupu-kupu yang beterbangan dalam perutmu. Ada juga yang mengungkapkan perasaannya itu seperti ingin meledak saking bahagianya apalagi saat bersamamu orang tercinta.

Saat mereka menginginkan jalan- jalan menyusuri indahnya berbagai tempat wisata atau mall-mall mewah kita hanya melakukan perjalanan menyusuri jalanan berbatu naik turun yang di kelilingi pohon jambu mente demi menunjukkan padaku ada sungai yang airnya jernih.

Saat mereka menginginkan kebahagiaan bersama pasangannya lewat Dinner yang romantis di Restoran ternama, atau Kafe yang mewah dengan keindahan cahaya dari lilin-lilin kecil dan disertai serentetan menu makanan yang mewah, bersamamu aku sudah sangat bahagia hanya dengan menikmati dinner di warung kecil pojok desa dan memesan Bakso yang sesekali tanpa malu menyuapkan ke mulutku ataukah meniupnya jika panas atau menakar tingkat kepedasannya.

Saat mereka menginginkan liburan yang panjang ketempat wisata, bersamamu aku hanya menonton film romantis di youtube lalu sesekali menggombalku dengan candaan.

Bersamamu bahkan aku hanya menghabiskan weekendku untuk berkunjung  ke salah satu toko di desa ini untuk menikamati es krim yang kita gigit berdua, atau hanya melihatmu  mengotak-atik motor kesayanganmu yang bertulisankan MR21 Papa Muda Mama Muda.

Bersamamu aku tak perlu semua yang berlebihan, sederhana saja, sesederhana kau memperlakukanku itu sudah sangat spesial dan membuatku bahagia. Dan bersamamu pula aku mengerti kalau untuk bahagia itu bukan dengan keromantisan, bukan tentang kemewahan, tapi hanya perlu beberapa waktu berkualitas yang kita nikmati bersama, duduk berdua sajapun sudah cukup bahagia.

Dirimu memang bukanlah orang yang selalu mengistimewakan aku dengan kemewahan, tapi kesederhanaan itu sudah lebih dari cukup membuatku tersenyum bahagia atas setiap tingkah konyol yang tak ada habisnya membuatku merasa istimewa bersamamu.

Rabu, 01 Mei 2019

Lestarikan Nilai Kearifan Lokal untuk menangkal berita Hoax


Pesatnya kemajuan teknologi mengakibatkan lahirnya generasi milenial. Arus globalisasi menjadi suatu tantangan yang dihadapi setiap Negara di dunia. Di era milenial ini, setiap informasi dapat dengan cepat tersebar dan mudah diakses oleh siapa saja dan dimanapun dia berada. Dengan perkembangan teknologi, generasi milenial di bentuk menjadi pribadi yang serba canggih dan modern. Di luar itu semua, justru menjadi bomerang bagi generasi milenial. Hal ini menjadi perhatian kita bersama agar lebih serius, dalam mengambil sikap dan langkah bagaimana peran pemuda penerus bangsa Indonesia dalam upaya melestariakn kearifan lokal sebagai penangkal berita hoax. Ada beberapah hal yang menjadi perhatian kita bersama agar lebih cerdas dan menyadari bahwa bangsa kita saat ini tidak di jajah dengan cara peperangan akan tetapi di jajah oleh perkembangan dan akibatnya bisa merusak tatanan dan kesatuan bangsa ini.

Kemajuan teknologi menjadi problematika baru bagi pemuda bangsa yang belum siap. Sehingga, mereka tidak di jajah secara fisik melainkan secara mental dan pemikiran. Generasi milenial terkesan meniru dan cenderung menyerap budaya serta gaya hidup bangsa asing yang dalam bertingkah laku dan berbusana menyerupai budaya Negara Barat, dalam pandangannya hal tersebut kekinian serta menganggap bahwa budaya lokal sudah ketinggalan zaman. Hal inilah yang mendorong masuknya budaya asing dalam negeri. Sehingga bukanlah kekhawatiran yang tidak berdasar jika di tahun-tahun yang akan datang budaya lokal bangsa ini terancam sampai ke tingkat kepunahan. 
Derasnya Arus globalisasi meleburkan batas batas budaya suatu bangsa yang perlahan namun pasti membuat generasi muda Indonesia asing terhadap budayanya sendiri. Hal ini tentunya menjadi mimpi buruk jika para generasi penerus bangsa kita tidak memiliki pengetahuan tentang budayanya sendiri. Walaupun dengan keadaan sekarang yang memberi kemudahan untuk memperoleh informasi kita harus tetap jeli dalam memilih dan memilah setiap informasi yang ada agar terhindar dari fitnah dan berita hoax atau bohong yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan mengambil keuntungan atas semua hal tersebut. 

Melihat realita yang terjadi di era milenial ini, menjunjung nilai kearifan lokal yang kita miliki bukan berarti mengabaikan kemajuan dan menjadi tertinggal, akan tetapi lebih dapat menggunakan kemajuan teknologi secara bijak dan maksimal dengan melestarikan dan memahami secara utuh kearifan lokal yang dimiliki bangsa kita. Nilai-nilai yang di gali dari budaya yang selaras dengan karakteristik masyarakat setempat. Penguatan terhadap kearifan lokal bukan saja untuk mempertahankan eksistensi leluhur nenek moyang akan tetapi menjadi penguat dan pemersatu bangsa ini. Sehingga setiap berita atau informasi yang memprovokasi baik antara suku, agama, ras  dan hal hal lainnya tidak dapat dengan mudah mempengaruhi masyarakat, hal tersebut dikarenakan masyarakat sudah memiliki pegangan yang kuat berupa nilai kearifan lokal.
Dengan kondisi yang seperti ini, para pemuda generasi milenial seharusnya tidak kehilangan akal  untuk mengembalikan posisi kearifan lokal yang mulai bergeser oleh budaya asing. Dalam perkembangannya, internet memberikan berbagai layanan komunikasi yang paling banyak di kunjungi, hal ini mendorong terjadinya pertukaran informasi dengan cepat. Selain itu, perkembangan arus globalisasi juga membutuhkan jiwa jiwa kreatif  yang mampu menjawab tantangan zaman, untuk memperkenalkan nilai kearifan lokal yang dimiliki Indonesia, tidak hanya menuangkannya dalam halaman buku  bacaan, akan menjadi solusi cemerlang jika kearifan lokal tersebut di publikasikan dengan cara milenial yaitu dalam bentuk tulisan baik berupa karya ilmiah maupun bacaan santai yang  kemudian di bagikan di berbagai jejaring sosial media. Dengan demikian generasi muda di era milenial dapat memproteksi diri dari sisi negatif derasnya arus globalisasi, sehingga khatam mempelajari budayanya sendiri, dan menjadi lebih bijak dalam bersikap. Aksi ini mengedukasi resiko pengaruh budaya asing yang merugikan. Oleh sebab itu penguatan terhadap nilai kearifan lokal dapat dijadikan sebagai pengokoh nasionalisme bangsa ini agar tidak mudah terpecah belah. 

MEGAWATI, S. Sos, lahir pada tanggal 08 November 1994, No, Hp: 085377730000 seorang ibu rumah tangga yang telah melepas masa lajang pada Oktober 2018 lalu, pernah bekerja di salah satu stasiun TV milik pemerintah di bawah naungan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Parepare sebagai peliput dan pembuat naskah berita, hobby menulis bisa cek di blog pribadi meghastrong.blogspot.com. 

Selasa, 26 Februari 2019

Siri' harga DIRI Tertinggi suku Bugis

Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar kata Bugis??

Bugis adalah Suku yang mempunyai keinginan sangat tinggi untuk berhasil. Dalam sebuah pernyataan adat, hanya untuk Siri’ lah kita hidup didunia. Itu lah sebabnya semua etnik Bugis akan mati-matian bertarung untuk meraih kesuksesan di daerah mana dia berada, meskipun nyawa adalah taruhannya.

Seperti kita ketahui bagi suku Bugis Siri’ sangat hakiki dan harga mati. Harga diri orang Bugis yang tertinggi selain agama adalah perempuan. Tidak sedikit orang rela mati karena mempertahankan perempuannya. Hal tersebut kita kenal dengan istilah Siri’ Naranreng (harga diri yang dipertaruhkan). Siri’ Naranreng menjadi payung pelindung dari perbuatan yang tak bermoral.

Suku Bugis menempatkan perempuan sebagai puncak martabat kemanusiaannya. Bukan sekedar symbol, melainkan merupakan esensi luhur yang menandai derajat dan martabat dalam suatu rumpun keluarga. Kedudukan perempuan dalam masyarakat Bugis sangat dipengaruhi oleh hukum adat yang tak tertulis namun di ajarkan secara turun temurun.

seorang perempuan Bugis menjadi penuntun suami yang jujur, hemat dan bijaksana sekaligus mitra pendukung dan penopang dalam mengatasi segala kesulitan maupun perjuangan dalam mengatasi segala hal (Mancaji pattaro tettong rïlempu’é punnai cirinna enrengngé lampu ‘Nawa-Nawa mméwai sibaliperri’ waroanéna Sappa ‘laleng atuong), menjadi kebanggaan ayahnya, saudaranya dan suaminya untuk menjaga kehormatan hidupnya.

Perempuan Bugis yang memahami peranannya, menjunjung tinggi budaya 'siri' sebagai pedoman hidup, prinsip adab siri' ini, diterapkan dengan menjaga harga diri, melalui penunjukan sikap yang menjaga nama baik diri, suami dan keluarga, adat istiadat adalah sangat berharga, khususnya dalam bentuk perilaku (sikap) yang ditunjukkan setiap keluarga Bugis seperti tata krama, tata bicara, tata kesopanan, dan tata perilaku. Dan Yang paling penting dari adab perempuan Bugis dalam keluarga adalah 'sipakalebbi' menjaga kehormatan harga dirinya, suaminya, ayahnya dan keluarganya.

Jadilah Perempuan Bugis yang pandai menjaga diri serta harga diri,  jujur, berkarakter, cerdas, dermawan agar pantas diberikan panaik.

Dari berbagai sumber dan skripsi Megawati, S. Sos Stereotip Perempuan Bugis dalam Simbol Uang Panaik

Kamis, 20 Desember 2018

Teruntuk Ibu yang telah melahirkan Suamiku, Aku mencintaimu ❤

Bicara soal pahlawan, aku kagum dengan seorang ibu yang melahirkan dan membesarkan suamiku. Ya,,, ibu mertua. Ibu mertuaku yang kupanggil "Mama" adalah seorang wanita yang luar biasa, hebat, partner bisnis yang hebat dan strong Woman. Hubungan kami  akrab, tidak semenyeramkan cerita di serial televisi.
Mama adalah orang yang sederhana. Pekerjaan utamanya berdagang di pasar menjual pakaian, Kadang seminggu sekali naik di gunung menjajakan dagangannya. Pernah sekali saya di bawa oleh Suamiku ke lokasi Mama menjajakan dagangannya, di atas motor dia menceritakan jika Mama berjalan kaki dari pintu ke pintu menenteng dagangannya, tak bisa kujelaskan seperti apa medannya disana yang pasti sepulang dari gunung tulangku serasa ingin patah dan rasanya tidak ingin menginjakkan kaki lagi disana🤒🤒 di atas motor sambil suamiku menceritakan semua tanpa sepengetahuannya Aku meneteskan air mata betapa berat perjuangannya. Dengan segenap kemampuannya berjuang untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya yang salah satunya menjadi suamiku. Beliau berhasil membentuk karakter anak yang bertanggung jawab, pengertian, dan penyayang seperti Suamiku. Mama sukses memerankan takdirnya menjadi seorang ibu sekaligus ayah bagi anak-anaknya.
Kesabarannya seperti tanpa tepi, mengedepankan syukur di atas segalanya. Pahit manis tetap disyukuri.
Pahlawan bukan sekadar bersikap heroik saja, melainkan mampu mengorbankan ego untuk sebuah kasih sayang tulus juga merupakan sebuah sifat kepahlawanan. Tak sedikitpun Mama menuntut suamiku untuk menomorsatukan beliau. Justru aku yang selalu diutamakan. Aku cinta Mama mertuaku seperti halnya aku mencintai Mama kandungku sendiri.
Mama yang dulu kupanggil dengan sapaan tante, kini telah menjadi "Mama" Mama mertua yang tidak pernah kuanggap Mama mertua melainkan Mamaku sendiri, pengganti Mama kandungku di kampung orang.
Sungguh hatiku senang tak terkira, beliau perlakukan aku seperti anaknya sendiri
begitu lembut dan baik sekali. Aku seperti dihujani kasih sayang. Mama siap berdiri di garda terdepan jika ada orang yang berani menyakitiku, termasuk suamiku.

Terimakasih telah mengizinkan aku untuk mencintai anakmu.
Terimakasih telah menyematkan cincin indah di jariku. 
Terimakasih karena telah melahirkan pria yang kita cintai itu.
Terimakasih karena telah merawat dan mengajarkan berbagai hal pada pria yang kita cintai itu.
Terimakasih karena telah selalu memberikan yang terbaik pada Suamiku
 Aku janji, Mama
Aku akan jadi orang pertama yang memastikan kesehatannya.
Aku akan jadi orang yang setia mendengarkan keluh kesahnya.
Aku akan jadi saksi dari semua kesuksesannya.
Aku akan jadi orang yg menyeka keringatnya.
Aku akan jadi orang yg membangunkannya ketika ia tidur terlalu lama.
Aku akan jadi orang yang berada di sampingnya ketika dunia sedang tidak berpihak kepadanya.
Aku akan membuatkan teh terenak untuknya setiap pagi atau kapanpun dia mau.
Aku akan menjadi koki handal untuknya.
Terima kasih Ya Allah doaku telah di kabulkan Terima kasih untuk Mama kandungku yang senantiasa juga telah mendoakanku hingga akhirnya aku memiliki Mama mertua yang sama baiknya dengan dirimu❤❤

Selamat hari Ibu ❤❤ Mama mertua Wa Ode Saleha ❤❤


Popular Posts