Maafkan Aku sayang jika selama ini tak pernah tahu kalau dirimu sangat sibuk bekerja hingga memaksamu untuk berpanas-panasan yang membuat bajumu penuh peluh demi untuk mengumpulkan rupiah sehingga kadang kamu tak sempat membalas pesan dariku atau tidak punya waktu untuk bertemu karena pekerjaan yang super banyak. Mulai dari bekerja di Tambang, mengurus kebun dan mengembala sapi hingga menyita banyak waktumu untuk itu dan memaksamu untuk bekerja lembur walau di tanggal merah tak kenal panas dan hujan.
Maaf kan aku sayang, jika selalu menuntut agar kamu memiliki waktu untukku tanpa pernah memikirkan betapa kamu lelah seusai bekerja dengan memaksamu untuk tetap menemaniku walaupun hanya sekedar mengobrol melalui via telepon.
Maafkan aku yang tak pernah peduli walaupun kamu bilang "maaf sayang, aku sedang lelah sekali hari ini dan seketika itu pula aku pasti langsung ngambek dan hanya membaca pesan darimu tanpa membalasnya, walaupun kamu berkali-kali mengirim pesan.
Maafkan aku juga karena selalu marah jika kamu tidak membalas pesanku dengan cepat, Dan aku selalu bilang "sesibuk apa sih kamu sampai tidak bisa membalas pesan dariku ? apa susahnya sih cuma balas sebentar aja?"
Apa susahnya mengangkat telepon dariku? tanpa pernah mau tahu kamu sedang sibuk luar biasa hingga untuk istirahat saja kamu tidak bisa.
Maafkan aku sayang yang tidak pernah peduli atas keluh kesahmu, hingga terkadang melontarkan kalimat " Tidak usah lebay kalau tidak mau capek tidak usah kerja"
Kini aku mengerti, saat ketika pertama kalinya Aku menemani dirimu beranjak ke kebun, menemanimu memungut jambu, membersihkan daun kering dan ranting yang sudah mati. Entah tiba tiba aku melihatmu dari balik pohon bajumu basah keringatmu bercucuran ketulusanmu mengerjakan semua itu membuat air mataku tak dapat lagi kubendung, Aku membayangkan betapa egoisnya diriku ini aku tidak tahu betapa berat beban yang harus dipikulnya aku tidak tahu seberapa berat pekerjaannya, yang aku tahu hanya bisa menuntut kamu kemana? Chatku kenapa tidak dibalas? Teleponku tidak diangkat? Ya Allah air mata itu terus bercucuran hingga suara tangisku meledak seketika dan di dengar olehnya lalu ia datang menghampiri dan bertanya kepadaku ada apa? Apa kamu baik baik saja? Kenapa menangis terseduh seduh? Lalu kujawab maafkan atas segala tuntutan dan keegoisanku aku tidak pernah tahu betapa berat pekerjaan ini maafkan aku jika pada saat yang telah lalu keluhanmu tidak pernah kugubris.
Hingga Kini ku telah mengerti, hingga kini mataku terbuka lebar, hingga kini ku sadar kalau sibukmu itu sedang mencari uang demi menghalalkanku, demi masa depan kita.
Terima kasih pahlawanku terima kasih CintaKu Terima Kasih atas semua kerja Kerasmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar