Hidup itu bagaikan pedal sepeda yang dikayuh, ada kalanya di atas dan ada kalanya di bawah. Agar tidak terjebak dalam rasa putus asa dalam menjalani hidup ketika menghadapi masalah, maka perlu untuk memahami kehidupan secara lebih seimbang, serta terus belajar menguatkan mental agar senantiasa terus tegar menghadapi cobaan dalam menjalani hidup agar menjadi bahagia.
Perasaan bahagia yang timbul karena cinta memang abstrak dan sulit untuk dijelaskan, tapi bukan berarti tak bisa dirasakan. Ada yang bilang rasa bahagia itu seperti kupu-kupu yang beterbangan dalam perutmu. Ada juga yang mengungkapkan perasaannya itu seperti ingin meledak saking bahagianya apalagi saat bersamamu orang tercinta.
Saat mereka menginginkan jalan- jalan menyusuri indahnya berbagai tempat wisata atau mall-mall mewah kita hanya melakukan perjalanan menyusuri jalanan berbatu naik turun yang di kelilingi pohon jambu mente demi menunjukkan padaku ada sungai yang airnya jernih.
Saat mereka menginginkan kebahagiaan bersama pasangannya lewat Dinner yang romantis di Restoran ternama, atau Kafe yang mewah dengan keindahan cahaya dari lilin-lilin kecil dan disertai serentetan menu makanan yang mewah, bersamamu aku sudah sangat bahagia hanya dengan menikmati dinner di warung kecil pojok desa dan memesan Bakso yang sesekali tanpa malu menyuapkan ke mulutku ataukah meniupnya jika panas atau menakar tingkat kepedasannya.
Saat mereka menginginkan liburan yang panjang ketempat wisata, bersamamu aku hanya menonton film romantis di youtube lalu sesekali menggombalku dengan candaan.
Bersamamu bahkan aku hanya menghabiskan weekendku untuk berkunjung ke salah satu toko di desa ini untuk menikamati es krim yang kita gigit berdua, atau hanya melihatmu mengotak-atik motor kesayanganmu yang bertulisankan MR21 Papa Muda Mama Muda.
Bersamamu aku tak perlu semua yang berlebihan, sederhana saja, sesederhana kau memperlakukanku itu sudah sangat spesial dan membuatku bahagia. Dan bersamamu pula aku mengerti kalau untuk bahagia itu bukan dengan keromantisan, bukan tentang kemewahan, tapi hanya perlu beberapa waktu berkualitas yang kita nikmati bersama, duduk berdua sajapun sudah cukup bahagia.
Dirimu memang bukanlah orang yang selalu mengistimewakan aku dengan kemewahan, tapi kesederhanaan itu sudah lebih dari cukup membuatku tersenyum bahagia atas setiap tingkah konyol yang tak ada habisnya membuatku merasa istimewa bersamamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar