Rabu, 11 Desember 2019

Kado Terindah Dari Tuhan di Penghujung Waktu

Peputaran waktu menggiringku berproses, menikmati sebuah perjalanan, menciptakan kisah hingga mengantarku menjadi seorang istri, mengantarku menjadi seorang ibu.

Fajar mulai menyinsing menandakan waktu subuh kian tiba di penghujung. Sang surya mulai mencelikkan mata seolah-olah sedang mengintai sebelum menyimbahkan cahayanya pada pagi yang segar.

Semakin hari, semakin dalam ku membenamkan diri pada sujud-sujud panjang memengadahkan tangan, memohon limpahan rahmat-Nya.

Akhirnya di pagi Jumat yang penuh berkah itu, pada tanggal 22 November 2019, Allah menjawab doaku. Allah menciptakan seorang bayi Lelaki mungil, Alhamdulillah syukurku telah lahir pewaris peradaan yang  mewarnai generasinya. Kado yang terasa begitu indah setelah melewati masa-masa yang mengharu biru, setelah 9 bulan lamanya Aku berusaha memastikan kamu tumbuh baik-baik saja.

Di sebuah kamar rumah sakit yang serba putih, dari sepanjang pagi dan petang, aku menunggu tubuh mungilmu datang.
Dan akhirnya dirimu lahir ke dunia dan mengubah segalanya, engkau lahir setelah melalui proses persalinan yang amat panjang dan sangat menyakitkan.

Suara tangisan yang menyambut lahirnya dirimu justru memancing senyum terlebar yang pernah kumiliki. Ayahmu pada saat itu pula juga ikut menangis haru menyaksikan dirimu lahir.

Tangisan pertamamu di dunia ini adalah takdir. Ketika kamu lahir ke dunia ini dengan menangis, aku menyambutnya dengan berjuta senyuman yang tak dirimu ingat. Melihat tangan kecil itu, tubuh kecil yang lemah itu…ah, membuatku sadar betapa indahnya dunia, betapa besar kuasa TuhanKu.

Walau Ayah lelah menunggu dan ibu saat itu sudah terbaring dengan senyuman yang letih, kami tak bisa berbohong lagi betapa indah Kado pemberianmu ya Rabb. Hadirmu adalah bagian doa dan harapan terbesarku.

Setelah dibersihkan dari bercak air ketuban dan percikan darah di kamar bersalin itu, dirimu dengan lembut dikumandangkan  lantunan kalimat-kalimat adzan oleh Ayahmu, seketika itu pula tak terasa air mata menetes perlahan, air mata haru bercampur bahagia demi mengingat perjalanan hidup yang telah mengantarkannya melihat dunia.

Perjuangan 11 hari  melahirkanmu, doa, dukungan keluarga dan mukjizat dari Tuhan yang membuatmu lahir selamat di dunia tanpa harus membuatku kehilangan nyawa. Perjuangan perempuan saat melahirkan memang selalu diiringi dengan taruhan nyawa, dan juga tawa saat mendapati bayinya terlahir selamat tanpa dia harus kehilangan nyawa.

Tuhan ..terima kasih atas kado terbaik yang Kau berikan padaku di penghujung Tahun ini, aku bersyukur Kau masih memberiku kesempatan untuk menikmati waktu yang Kau berikan kepadaku Beribu terimakasih karena dalam setiap desahan nafasku kau selalu memberikan nikmat yang terkadang aku lupa untuk mengucap syukur.
Tuhan… terimakasih sudah selalu ada dalam setiap langkahku, membawaku ada bersama orang-orang yang baik dan menyayangiku, terimakasih atas rezeki yang kau limpahkan ditahun ini dengan menjadikanku wanita sempurna menjadi seorang ibu yang dapat melahirkan seorang bayi Laki-laki mungil yang telah ku beri nama Muhammad Rayyan Dzakki Rajab, terimakasih atas kesempatan yang telah engkau berikan kepadaku untuk menyusuinya, mendengar tangisannya, menggenggam tangan mungilnya hingga memeluk tubuh kecilnya, terima kasih atas hadiah terindah yang Engkau berikan kepadaku di tahun ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts