Kamis, 20 Desember 2018

Teruntuk Ibu yang telah melahirkan Suamiku, Aku mencintaimu ❤

Bicara soal pahlawan, aku kagum dengan seorang ibu yang melahirkan dan membesarkan suamiku. Ya,,, ibu mertua. Ibu mertuaku yang kupanggil "Mama" adalah seorang wanita yang luar biasa, hebat, partner bisnis yang hebat dan strong Woman. Hubungan kami  akrab, tidak semenyeramkan cerita di serial televisi.
Mama adalah orang yang sederhana. Pekerjaan utamanya berdagang di pasar menjual pakaian, Kadang seminggu sekali naik di gunung menjajakan dagangannya. Pernah sekali saya di bawa oleh Suamiku ke lokasi Mama menjajakan dagangannya, di atas motor dia menceritakan jika Mama berjalan kaki dari pintu ke pintu menenteng dagangannya, tak bisa kujelaskan seperti apa medannya disana yang pasti sepulang dari gunung tulangku serasa ingin patah dan rasanya tidak ingin menginjakkan kaki lagi disanaπŸ€’πŸ€’ di atas motor sambil suamiku menceritakan semua tanpa sepengetahuannya Aku meneteskan air mata betapa berat perjuangannya. Dengan segenap kemampuannya berjuang untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya yang salah satunya menjadi suamiku. Beliau berhasil membentuk karakter anak yang bertanggung jawab, pengertian, dan penyayang seperti Suamiku. Mama sukses memerankan takdirnya menjadi seorang ibu sekaligus ayah bagi anak-anaknya.
Kesabarannya seperti tanpa tepi, mengedepankan syukur di atas segalanya. Pahit manis tetap disyukuri.
Pahlawan bukan sekadar bersikap heroik saja, melainkan mampu mengorbankan ego untuk sebuah kasih sayang tulus juga merupakan sebuah sifat kepahlawanan. Tak sedikitpun Mama menuntut suamiku untuk menomorsatukan beliau. Justru aku yang selalu diutamakan. Aku cinta Mama mertuaku seperti halnya aku mencintai Mama kandungku sendiri.
Mama yang dulu kupanggil dengan sapaan tante, kini telah menjadi "Mama" Mama mertua yang tidak pernah kuanggap Mama mertua melainkan Mamaku sendiri, pengganti Mama kandungku di kampung orang.
Sungguh hatiku senang tak terkira, beliau perlakukan aku seperti anaknya sendiri
begitu lembut dan baik sekali. Aku seperti dihujani kasih sayang. Mama siap berdiri di garda terdepan jika ada orang yang berani menyakitiku, termasuk suamiku.

Terimakasih telah mengizinkan aku untuk mencintai anakmu.
Terimakasih telah menyematkan cincin indah di jariku. 
Terimakasih karena telah melahirkan pria yang kita cintai itu.
Terimakasih karena telah merawat dan mengajarkan berbagai hal pada pria yang kita cintai itu.
Terimakasih karena telah selalu memberikan yang terbaik pada Suamiku
 Aku janji, Mama
Aku akan jadi orang pertama yang memastikan kesehatannya.
Aku akan jadi orang yang setia mendengarkan keluh kesahnya.
Aku akan jadi saksi dari semua kesuksesannya.
Aku akan jadi orang yg menyeka keringatnya.
Aku akan jadi orang yg membangunkannya ketika ia tidur terlalu lama.
Aku akan jadi orang yang berada di sampingnya ketika dunia sedang tidak berpihak kepadanya.
Aku akan membuatkan teh terenak untuknya setiap pagi atau kapanpun dia mau.
Aku akan menjadi koki handal untuknya.
Terima kasih Ya Allah doaku telah di kabulkan Terima kasih untuk Mama kandungku yang senantiasa juga telah mendoakanku hingga akhirnya aku memiliki Mama mertua yang sama baiknya dengan dirimu❤❤

Selamat hari Ibu ❤❤ Mama mertua Wa Ode Saleha ❤❤


Sabtu, 10 November 2018

Terima Kasih atas Kerja Kerasmu

Maafkan Aku sayang jika selama ini tak pernah tahu kalau dirimu sangat sibuk bekerja hingga memaksamu untuk berpanas-panasan yang membuat bajumu penuh peluh demi untuk mengumpulkan rupiah sehingga kadang kamu tak sempat membalas pesan dariku atau tidak punya waktu untuk bertemu karena pekerjaan yang super banyak. Mulai dari bekerja di Tambang, mengurus kebun dan mengembala sapi hingga menyita banyak waktumu untuk itu dan memaksamu untuk bekerja lembur walau di tanggal merah tak kenal panas dan hujan.

Maaf kan aku sayang, jika selalu menuntut agar kamu memiliki waktu untukku tanpa pernah memikirkan betapa kamu lelah seusai bekerja dengan memaksamu untuk tetap menemaniku walaupun hanya sekedar mengobrol melalui via telepon.

Maafkan aku yang tak pernah peduli walaupun kamu bilang "maaf sayang, aku sedang lelah sekali hari ini dan seketika itu pula aku pasti langsung ngambek dan hanya membaca pesan darimu tanpa membalasnya, walaupun kamu berkali-kali mengirim pesan.
Maafkan aku juga karena selalu marah jika kamu tidak membalas pesanku dengan cepat, Dan aku selalu bilang "sesibuk apa sih kamu sampai tidak bisa membalas pesan dariku ? apa susahnya sih cuma balas sebentar aja?"
Apa susahnya mengangkat telepon dariku? tanpa pernah mau tahu kamu sedang sibuk luar biasa hingga untuk istirahat saja kamu tidak bisa.
Maafkan aku sayang yang tidak pernah peduli atas keluh kesahmu, hingga terkadang melontarkan kalimat " Tidak usah lebay kalau tidak mau capek tidak usah kerja"

Kini aku mengerti, saat ketika pertama kalinya Aku menemani dirimu beranjak ke kebun, menemanimu memungut jambu, membersihkan daun kering dan ranting yang sudah mati. Entah tiba tiba aku melihatmu dari balik pohon bajumu basah keringatmu bercucuran ketulusanmu mengerjakan semua itu membuat air mataku tak dapat lagi kubendung, Aku membayangkan betapa egoisnya diriku ini aku tidak tahu betapa berat beban yang harus dipikulnya aku tidak tahu seberapa berat pekerjaannya, yang aku tahu hanya bisa menuntut kamu kemana? Chatku kenapa tidak dibalas? Teleponku tidak diangkat? Ya Allah air mata itu terus bercucuran hingga suara tangisku meledak seketika dan di dengar olehnya lalu ia datang menghampiri dan bertanya kepadaku ada apa? Apa kamu baik baik saja? Kenapa menangis terseduh seduh? Lalu kujawab maafkan atas segala tuntutan dan keegoisanku aku tidak pernah tahu betapa berat pekerjaan ini maafkan aku jika pada saat yang telah lalu keluhanmu tidak pernah kugubris.

Hingga Kini ku telah mengerti, hingga kini mataku terbuka lebar, hingga kini ku sadar kalau sibukmu itu sedang mencari uang demi menghalalkanku, demi masa depan kita.
Terima kasih pahlawanku terima kasih CintaKu Terima Kasih atas semua kerja Kerasmu.

Jumat, 02 November 2018

Buah SABAR itu MANIS

Di balik hujan deras dan petir yang menyambar akan ada sebuah pelangi yang indah. Seekor ulat bulu yang menggelikan akan bermetamorfosis menjadi seekor kupu-kupu yang yang cantik. Diperlukan penantian yang panjang bagi pelangi maupun kupu-kupu untuk menunjukkan keindahannya. 

Begitu pula dengan diriku,  untuk memperoleh hasil yang manis, tidak peduli seberapa lama Aku harus  bersabar untuk menunggu. 

Orang bilang hal yang paling membosankan  adalah Menunggu. Benarkah? Jawabku Tidak....
Menunggu itu hanya membutuhkan sedikit kesabaran. Coba tanyakan padaku  “berapa lama Aku harus bersabar dalam penantian?” Jawabannya ” hanya sebentar saja”. Kurang lebih 4 tahun atau  sekurangnya 1460 hari. Waktu yang sebentar bukan??
Bagiku menunggu untuk Bersabar bukan hanya tetap berada pada lingkup yang sama, bukan pula hanya diam menunggu ditempat.  Namun berdoa dan  bermunajat pada Allah, denganNya membawaku tenang dan  membuka jalan bagi jodohku untuk datang menghampiri.

Jika seketika rasa rindu dan jenuh itu tiba, terkadang aku ingin menyerah dan berkata sudahlah sudah cukup sabarku ini. Tapi kumengingat kembali ketika aku ingin memulai dan pada akhirnya aku tetap memilih untuk bersabar dalam waktu yang terbatas, meohon kepada Rabbi agar senantiasa diberi kesabaran yang tak terbatas, sabar dalam menanti dan bermunajat kepada sang pemilik cinta, bermohon agar hati ini tetap ditenangkan. Karena kutahu Dia mengetahui apa yang kau Aku inginkan. Karena Allah  Maha Segalanya, yang tidak mungkin  menjadi mungkin, Yang tidak terjadi bisa terjadi.

Selama itu pula, Aku terus memperbaiki diri, ujian demi ujian kulewati, rasa rindu yang terus datang menghampiri tak kenal waktu tak kenal tempat, terkadang jenuh itupun datang kembali lagi kepadaku lagi lagi diriku ingin menyerah. Dan  berkata “aku   sudah menunggu terlalu lama, Aku punya kesabaran Tuhan dan inilah batas kesabaranku”.
Dan sektika kembali ku tersadar bahwa sabar itu tidak ada batasnya. Karena kesabaran bukan sekedar sifat, ia bagian dari syariat. Bersabar itu sepanjang masa, Sabar itu bukan menahan emosi, tapi  mengendalikan agar emosi tertata.
Dalam kesabaranku menanti dirinya datang, aku terus memperbaiki kualitas diriku dan tetap bermunajat pada Sang Maha Pemilik Cinta. Karena cinta yang Aku tunggu akan tetap berlabuh pada diriku.

Hingga saatnya Minggu, 21 Oktober 2018 pukul 10.00 WITA Haru dan bahagia menjadi satu ketika kata itu terucap langsung dari mulutnya. Indah dan tenang rasanya ketika penghulu dan para saksi mengucapkan kata “SAH”. Semua doa yang ku panjatkan Alhamdulillah didengar dan dijawab oleh Allah SWT. Yaa Rabb, hati saya berbisik, Fa-biayyi alaa’i Rabbi kuma tukadzdzi ban (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?).

Inikah buah dari Sabar itu? Memang betul bahwa buah dari kesabaran selalu manis.
Yaa Allah, terima kasih banyak atas nikmat yang Engkau berikan kepadaku. Terima kasih telah senantiasa membantuku dan menjadikan semuanya mudah. Terima kasih telah menjaga hubungan ini sampai pada ikatan yang suci. Terima kasih juga kepada suamiku Rasdinal yang telah menepati janjinya.

Ya Rabb Jadikanlah rasa sayang dan cinta ini tidak melebihi rasa sayang dan cinta kami kepadaMu Rabbi..
Doa kami, jadikanlah rumah tangga ini rumah tangga yang penuh cinta karenaMu. Yang selalu bahagia dan bersyukur atas nikmat yang diberikan olehMu. Jadikanlah kami keluarga yang Sakinah Mawaddah Wa Rahmah yang memiliki keturunan yang sholeh dan sholehah. Aamiin Yaa Rabbal Alamiin..



Sabtu, 08 September 2018

Tips Cocok menjadi Peliput Pemula

Jika Anda kuliah di fakultas ilmu komunikasi, khususnya jurusan jurnalistik, maka liputan merupakan kegiatan ibaratnya menjadi teman sehari-hari Anda. Saya mau berbagi tips cocok ala saya menjadi peliput pemula berdasarkan pengalaman yang saya lakukan ketika awal dan pertama kali terjun langsung ke lapangan ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum melakukan liputan.

1. Persiapkan Peralatan 
Peralatan dan perlengkapan merupakan hal yang sangat penting dalam liputan istilahnya sedia payung sebelum hujan atau sedia senjata sebelum perang πŸ˜‚. Sebelum liputan, pastikan semua perlengkapan sudah siap.
Pastikan baterai kamera terisi penuh/cukup, dan memori tidak full. Intinya pastikan kamera dan perlengkapannya siap. Kalau peralatan dan perlengkapan siap tentu kita akan lebih siap dalam menjalani liputan.

2. Kuasai dan Pahami Topik Liputan 
Seorang jurnalis tidak boleh datang ke lapangan dengan kepala kosong, harus memahami terlebih dahulu konteks peristiwa/hal yang akan diliput, sehingga kerja bisa optimal dan tidak  terlihat  bodoh di mata narasumber.

3. Memahami isu yang berkembang. 
Seorang jurnalis harus mengetahui isu yang sedang berkembang baik dalam skala regional maupun nasional bahkan internasional hal ini perlu dilakukan agar wartawan tidak gagap saat di lapangan.

4. Ketahui Latar Belakang Narasumber 
Ketika kita akan melakukan proses wawancara, maka pastikan kita tahu seperti apa latar belakang narasumber. Dengan mengetahuinya, kita akan lebih nyaman untuk melakukan proses wawancara. Hal penting Narasumber yang diwawancaraipun adalah orang yang mempunyai kompetensi dibidangnya, jabatan dan latar belakang akademis sehingga berita dan informasi lebih valid.

5. Cari Tahu Cara Menjangkau Lokasi Liputan 
Menjumpai narasumber kadang tidaklah mudah, kadang puluhan (bahkan ratusan) kilometer harus dijelajah demi sampai di tempat narasumber,  perhatikan pula jarak dan Kemacaten arus lalu lintas  agar cepat sampai dilokasi hal ini juga sebagai pembelajaran kepada jurnalis untuk mengelola waktu sebaik mungkin.

6. Tentukan Angle Berita 
Pastikan Anda sudah membayangkan kira-kira angle beritanya seperti dengan mengetahui angle/memiliki gambaran berita apa yang akan ditulis, kita akan tahu informasi apa saja yang harus kita dapatkan dari narasumber.

7. Kartu identitas
Sebagai bukti pengenal dan promosi agar narasumber lebih mudah mengenali Anda.

    Namun, persiapan tersebut tidak ada apa-apanya jika seorang peliput atau wartawan tidak memiliki kesehatan fisik yang baik, cuaca yang tidak menentu, jam kerja yang juga tidak menentu dan adanya deadline ketat dapat berpotensi mengganggu kesehatan. 
Tugas seorang wartawan memang berat, tetapi lebih berat lagi jika ia tidak bisa menjaga kesehatan. Jika kesehatan mulai terganggu seperti munculnya gejala influenza seperti demam, sakit kepala dan batuk saya selalu sedia mixagrip yang saya percaya ampuh menyembuhkan  gejala tersebut, dibarengi dengan  istirahat sehari besoknya bisa beraktifitas kembali 😍

MIXAGRIP COCOK πŸ˜‰

Demikianlah tips cocok dari saya semoga menjadi tambahan referensi bagi teman-teman yang akan terjun ke dunia jurnalistik.


Selasa, 14 Agustus 2018

Ketika Rindu ini datang dan Datang Lagi


Rindu ini datang dan datang lagi tapi kusadari pertemuan belum bisa terwujud, ini adalah soal waktu. Rasa Rindu itu manusiawi, Jadi wajar saja jika tiba tiba rindu itu datang menghampiriku, datang dan datang lagi, jadi wajar saja jika diriku akan menjadi lemah ketika rasa rindu hadir menyergap hatiku. Bisa saja logika ku menolaknya, tapi di titik ini aku pun akan paham bahwa otak dan hati tak lagi bisa disinkronisasi. Rindu juga seringnya tak dapat ditebak kapan datangnya. Rasa ini begitu menyiksa, terpisah jarak ratusan atau bahkan ribuan kilometer membuatku tak bisa langsung menatap wajahnya. Mengungkapkan rindu pun nyatanya tak pernah sederhana, kadang mengungkapkan rindu malah membuat rasa ini tak kunjung reda. Namun aku memilih untuk tetap mengungkapkannya  demi mendapat balsan kata rindu darinya, Apapun asal rindu ini tidak mengendap di dada, yang hingga tiba-tiba meledak seketika, membuatku terkadang menangis dalam keheningan malam, yang membuatku terpenjara oleh rasanya hingga kubawa kedalam mimpiku. Walau tak bisa menyentuh dan menatap langsung matanya,  aku cukup lega ketika dapat memastikan kalau dirinya disana baik-baik saja. Perkara rindu tak serta merta selesai hanya dengan mendengar suaranya dari via telepon, yang aku inginkan hanya bertemu dengan segera tapi kusadari bahwa waktu itu belum juga terwujud.

Aku tak tahu apa yang mesti kulakukan terhadap rindu yang begitu membelenggu, menghilangkan bisikan rindu ini  dengan cara ini sedikit bisa mengobati, dengan mengembalikan rinduku pada Tuhan, hatiku yang tengah disiksa rindu bisa terobati. Biarlah semesta yang menyampaikan.

Karena tak pernah ada rindu yang sederhana. Bahkan, sebuah pertemuan pun tak menjamin bahwa rindu akan benar-benar tertuntaskan. Bilakah kerinduan ini akan terurai dari simpulannya?  Penantian dan harapan selalu kusandarkan.

Kamis, 17 Mei 2018

Merindukan Senja,,,,,





Senja, dia adalah seorang ayah yang  telah mengisi setiap kehidupan bagi lelaki yang kucintai itu, dia hadir ketika lelaki itu jatuh dan sulit untuk bangkit kembali, dia adalah vitamin penyemangat yang ampuh mengusir kegalauan hati di dalam keluarga itu. Seorang ayah yang bertubuh kecil, bersuara ringkih dan penuh misteri  saat awal ku bertemu dengannya, sesaat kemudian muncul senyuman manis dari bibirnya tanpa kusadari akupun membalas senyumannya, senyuman yang baru kulihat, senyum yang memancarkan ketulusan dari dalam hati. Dia yang melihatku terdiam akhirnya memberanikan diri untuk bertanya, mungkin aku diantara ribuan  orang yang beruntung mengenalmu, walaupun hanya terbilang tiga hari bersamamu, mungkin aku orang yang beruntung bisa berfoto diantara ribuan orang yang engkau kenal,  darimu aku tahu sedikit tentang Islam, darimu pula aku tahu karakter anakmu. Mungkin aku pula seseorang diantara ribuan orang yang merindukanmu.

Engkau telah pergi, pergi tanpa pernah kembali. Kepergianmu membuatku mengerti bahwa rindu yang paling menyakitkan adalah merindukan seseorang yang telah tiada. Namun kepergianmu pun mengajarkan bahwa tuhan selalu ada untuk mendengarkan segala doa dan harapan. Senja memang telah tiada. Dia bukan lagi pergi untuk sementara namun dia pergi dan tak pernah kembali, dia kembali kepada Sang Pencipta. Dia sudah tenang di alam sana. Senja yang tenggelam, menyisahkan ruang kerinduan. Senja yang tenggelam akan menjadi melodi dalam kedamaian. Senja yang tenggelam memberikan banyak kenangan.
Senja yang tenggelam menyimpan sejuta memori kebersamaan. Senja yang tenggelam itu menyisakkan rasa sesak di dada terutama lelaki yang kucintai itu.

Senja, walau ragamu tak lagi di sisi, walau dirimu tidak lagi berpijak pada bumi yang sama, dan walau kini dirimu telah berbeda dimensi, aku percaya di suatu tempat sana doa dan harapan tulus kami, lelaki yang kucintai dan keluarga itu akan selalu sampai padamu melalui tuhan.

Semoga tenang di alam sana disisi Tuhan yang Maha  Kuasa πŸ˜‡πŸ˜‡
                                                                                    KAMIS 17 MEI 2018.

Rabu, 18 April 2018

Karena, Setia itu MAHAL

Jika banyak yang mengatakan  syarat untuk menikahi seorang wanita adalah cinta. Dengan cinta, seolah kehidupan akan berjalan dengan mudahnya. Namun beda denganku. Perkara cinta jangan lagi dipertanyakan, karenanya cinta untukmu melimpah selalu aku berikan kepadamu "Megawatiku" yaa seperti itulah kalimat romantis yang selalu kau ucap setiap hari menyambut pagi dan malam mengantar tidurku. Tetapi engkaupun selalu berkata Aku lelaki akan malu jika melamarmu hanya memiliki modal cinta, oleh karena itu sebagai lelaki aku harus bekerja keras agar bisa menikahimu. Walaupun terkadang kata kata ini menggelitik di telingaku. 
Setiap aku mengeluh menceritakan kepadamu bagaimana teman temanku dengan pasangannya kamu selalu meminta maaf dan berkata Megha ketahuilah aku mungkin bukan pria yang romantis yang setiap hari mengajakmu jalan dan makan bersama seperti keinginan wanita kebanyakan, aku juga merasakan hal demikian, menahan rindu menahan cemburu tapi aku  bersungguh sungguh disini dalam bekerja agar rindu yang selalu kau utarakan segera terwujud, aku disini bersungguh sungguh agar semua kerja keras yang aku lakukan menjadi bukti bahwa aku tidak akan membiarkan kamu kelak hidup kesusahan. Aku akan membahagiakanmu, dengan cara tidak akan membiarkanmu merasakan pahitnya hidup bersamaku nanti.
Bukannya ingin mempermainkan perasaanmu dengan tak segera mengajak berkomitmen lebih lanjut. Karena buatku, menikahi seorang wanita tidak cukup memiliki cinta serta pengertian semata. Di pundakku nanti, akan ada tanggung jawab besar sebagai suami. Katamu yang membuatku tak ingin mencari yang lain selain dirimu, Tenanglah, aku tidak akan membiarkan kamu menungguku terlalu lama. Percayalah kerja kerasku adalah bukti nyata aku mencintaimu. 
Mungkin jika sekarang aku datang untuk melamar, orang tuamu juga tidak akan mempersulit jalanku, karena mereka tahu kita saling sayang, sambil menunggu waktu itu akan tiba aku juga akan terus belajar untuk jadi imam yang bisa menuntunmu ke dalam sebuah keluarga yang baik lagi dan lagi. Setidaknya denganku nanti, soal beribadah kita tak lagi malas untuk menjalankannya. 

Jumat, 06 April 2018

Kenapa Aku Bisa Menunggumu?


Ketika aku mulai lelah, aku selalu mengatakan bahwa "Aku sudah lelah kamu harus pergi. Sudah di ubun ubun rasanya muakku ini. Entah apa yang ada dalam pikiranku sekarang, sudah jangan tinggalkan jejak hati atau apapun itu denganku Jelas aku sudah tidak ingin mengingatmu lagi" tapi aku selalu ingat bahwa seperti ini akan membuatku kehilanganmu. Aku tetap bersabar menunggumu dan dilandasi dengan keyakinan yang kuat. Aku akan selalu bisa menunggumu dengan sabar, karena aku yakin, kesabaran dan penantianku akan membuahkan hasil. Karena selalu ada hasil dari apa yang aku tunggu dengan sabar aku selalu percaya akan hal itu,  karena menunggu itu merupakan bukti yang nyata dari seseorang yang mencintai. Semua orang bisa mengatakan CINTA tapi tidak semua orang bisa menunggu dan setia. Aku  mampu menunggumu dan tidak berpaling darimu walaupun ada 2 hingga 5 yang menawarkan Cinta, aku tetap memilih setia. 
Mampu tetap setia pada satu hati dan tidak pernah berpaling dari itu sangatlah sulit. Inilah uang selama ini aku genggam erat. Meskipun Aku tahu, saat aku mencoba setia denganmu maka cobaan akan datang silih berganti untuk menggoda komitmenku ini. Aku tahu jika menjadi orang yang setia  tidaklah mudah, bahkan banyak cibiran yang mengatakan setia dengan satu pasangan merupakan tanda orang lebay dan  kolot dan kau percaya bahwa dirinya disana juga setia? Namun aku tetap yakin jika komitmen ku ini benar dan aku bisa menjalaninya. Karena Menunggu Seseorang, Tetap Setia Kepada Satu Hati Dan Membuktikannya Bahwa Dia Benar-Benar Mencintai Itu Sangat Sulit. 

Sabtu, 31 Maret 2018

Gara-gara Kamu dan Menwa Aku Jatuh CINTA


Awal dari sebuah rasa manis akan tetap manis jika kita pintar mengolah rasa manis itu agar tetap manis. Tunggulah sampai manis itu akan datang dan setialah selalu   bukankah menunggu itu bersabar untuk setia?Menunggu itu sangat erat dengan kesetiaan dan masa-masa menunggu adalah ujian kesetiaan bersabarlah untuk tetap menjadi setia, karena tergesa-gesa membuat prosesnya tak terasa nikmat. Ini yang saya katakan menunggu dengan sabar dan tetap setia itu sulit. Tapi benarkah sebegitu sulit? Bukankah kita sudah bertahan dan bersabar sejauh ini? bukannya selalu ada Sang Maha Pengasih yang selalu mendengarkan cerita, keluh dan curhat kita? bukankah saat lelah diri, memandang wajah orangtua lelahnya tak terasa lagi? bukankah Tuhan itu Maha Menepati Janji? Bukannya kita diciptakan berpasang-pasangan? bukannya proses yang baik hasilnya akan baik juga? bukannya selalu percaya kalau semua akan indah pada waktunya karena manisnya hidup kita yang tentukan.
Semangat bersabar untuk setia. Karena tergesa-gesa membuat prosesnya tak nikmat Kita memang terlalu banyak menuntut dan terlalu banyak lupa. Banyak menuntut akan keinginan yang kita sukai bukan yang Allah SWT sukai. Dan banyak lupa, bahwa doa-doa kita lebih banyak dikabulkannya daripada yang tidak. Bukankah begitu? Kita tidak perlu menunggu segala sesuatunya sempurna untuk memulai sesuatu. Yang kita perlukan adalah sebuah tindakan, tindakan untuk memulai,Kehidupan itu seimbang, ada kesulitan pasti ada kemudahan. Dan hidup adalah proses menunggu. Menunggu mati, menunggu hasil dari sebuah usaha, menunggu perjalanan doa, dan menunggu pasangan hidup serta keturunan.
Manisnya cinta dari sebuah perjalanan cinta memang berbeda-beda tergantung siapa yang menjalaninya dan siapa yang akan selalu berkorban dan bertahan untuk cinta. Terkadang muncul dibenak saya cinta itu hanya pembodohan, menguras hati, makan hati, sakit hati, menghabiskan waktu, energi, dan mengorbankan perasaan. Aku mengatakan demikian karena dulu kupernah merasakan jatuh cinta hanya manis diawal sehingga kutakut jatuh cinta lagi. Aku pernah setia tapi dihianati, aku pernah menunggu tapi sia-sia, sehingga dibenakku akan cinta itu  buruk, buruk daripada yang buruk. Aku pernah berjanji pada diriku sendiri aku tidak akan jatuh cinta lagi. Tapi  tak ada satu orangpun yang bisa lari dari kenyataan cinta. Cinta adalah  kodrat dari sang Ilahi yang dijatuhkan kepada setiap insan. Tapi saat kubertemu dengannya dan mengenalnya sosoknya yang berbeda dengan pria lain memnuatku kagum terpanah dan melupakan cinta yang dahulu menyakitiku dan aku percaya dialah pria terbaik yang pernah aku kenal.
Kuawali perjumpaan dan perkenalanku dengannya. Sebut saja namaku Irma teman-teman kampus sering memanggilku iron women karena sosokku dan kepribadianku yang sedikit tomboy, keras kepala, susah diatur dan bersuara besar serta sangat menyukai hal yang penuh dengan tantangan. Aku memilih satu organisasi di Kampus yang berlatar belakang penuh dengan kekerasan, latihannyapun sedikit berbau semi militer, disini aku dilati, dibina dan dididik untuk memnentuk kesiapan mental dan sedikit membentuk pribadi dan watakku yang keras kepala aku sangat suka organisasi ini karena memang jiwaku ada pada organisasi ini yakni Menwa Resimen Mahasiswa yang sebagian besar orang menyebutnya tentara kampus.
Tidak ada seorang perempuanpun dikelasku yang tertarik di organisasi yang aku geluti ini, mereka takut akan kekerasan. Resimen mahasiswa ialah organisasi yang terkenal di Indonesia dan hampir semua perguruan tinggi yang ada di Indonesia memiliki organisasi ini.
Pada tanggal 28 maret 2014 salah satu satuan yakni satuan 701 mengadakan lomba Lintas Medan dan Wisata Prasejarah yang diadakan di Bantimurung, Leang-leang dan sekitarnya untuk seluruh satuan yang ada di Indonesia seluruh Menwa hadir dan satuankupun di undang. Tapi Aku tidak diizinkan oleh atasan untuk ikut karena resikonya terlalu besar, tapi entah apalah yang membuatku bersih keras dan ngelotot untuk ikut, meskipun orang-orang disatuan terus melarang dan sempat terjadi perang mulut dan akhirnya mereka membiarkanku untuk berangkat dengan syarat resiko tanggung sendiri.
         Selesai sholat magrib aku dan timku berangkat dengan mengendarai sepeda motor meski dalam perjalananku yang melalui bebrapa tantangan seperti hujan deras yang mengguyur perjalananku sampai ketempat tujuan dan dijalanpun hampir kena tilang oleh polisi lalu lintas sebab motor yang aku kendarai tidak memiliki satupu surat-surat yang lengkap beruntunglah polisinya hanya memberikan siraman kalbu dan sempat terlintas dibenakku polisi jga takut dengan teman-teamnku sebab melihat pakaian yang kami gunakan. Di dalam perjalanan badanku lemas, rasa lapar yang terus menghantui, sampai kedinginan yang menembus tulangku gara-gara hujan deras disepanjang jalan. Pakaian yang aku gunakan hanya kering dibadan tetapi kunikmati dengan sepenuh hati karena itu sudah menjadi keputusanku dan tetap semangat.
   Begitupun sebaliknya pernah dia menceritakan perjalanannya kepadaku menuju lokasi perlombaan awalnya dia tidak ingin ikut karena hujan yang terus menerus, rasa malas yang menghantuinya, melelahkan, korban waktu dan kuliah tapi dipaksa oleh temannya dan dihati kecilnya juga terselip kemauan untuk berangkat, muncul keinginan untuk menambah wawasan serta pengalaman  dan ada sesuatu yang terus memanggil dan berbisik ditelinganya diapun berangkat meski dengan guyuran hujan yang deras dan hawa dingin tidak menghentikan langkahnya untuk sampai disana karean dia yakin ada sesuatu yang ada disana.
            Ringkas cerita sore harinya datanglah anggota satuannya dan dia sendiri, satuanku dan satuannya sangat akrab bahkan sebagian dari mereka sudah aku kenal sewaktu datang disatuanku. Salah satu anggotanya datang menghampiri dan bertanya sedikit malu kepadaku untuk menumpang mandi karena wc di penginapannya airnya mati akupun mengizinkannya untuk mandi di dalam. Aku melihat dia berbisik kepada temannya dia menanyakan siapa itu bisakah aku kenal dan akrab dengannya. Dia berbalik tersenyum dan tersipu malu kepadaku akupun membalas senyumannya dan tidak tahu arti dari senyuman yang dia lontarkan kepadaku.
            Keesokan harinya ada salah satu dari teman satuanku ingin mandi tapi wc dipenginapanku full akupun membawanya kepenginapan sebelah yaitu tempat penginapannya. Dengan pelan kuketuk pintu lalu dibukakanlah pintu olehnya betapa kagetnya diriku dengan wajah malu yang terpancar dia mempersilahkanku dan temanku masuk. Aku meminta izin untuk numpang mandi dan dizinkan. Seperti yang tadi aku katakan satuanku dan satuannya sangat akrab hampir sebagian dari mereka sudah aku kenal begitupun sebaliknya. Hanya dia yang belum pernah kutemui sebelumnya karena baru kali ini dia mengikuti lomba. Aku diperkenalkan oleh teman-temannya dan atasannya namanya adalah Imran dia adalah seorang pelaut sosoknya yang pemalu, sopan dan tidak midah berbaur dan beradaptasi dengan orang yang baru dikenalnya.
            Setelah beberapa lama menunggu temanku yang sedang mandi dan aku merasa tidak enak disana karena perasaan malu yang selalu mengusikku aku keluar dan kembali kepenginapan karena jaraknya hanya bersebelahan dan dengan mudahnya ku kembali di sana. Ku duduk termenung di depan penginapan menghirup sejuknya udara pagi yang begitu segar jauh dari polusi kendaraan memandangi gunung yangmasih ditutupi oleh kabut pagi yang dingin membayangkan betapa dahsyat anugerah Tuhan telah menciptakan bumi dan isinya untuk manusia nikmati. Kududuk sendiri dan diam-diam Imran memandangi gerak gerikku dengan mencuri-curi pandang seolah-olah tidak menampakkan sikapnya kepadaku aku merasa risih. Dan aku kembali kepenginapannya untuk mengecek temanku apakah disana temanku itu telah selesai mandi.
            Tiba disana aku berdiri di depan Imran yang hanya ditemani dengan beberapa batang rokok terus menghisap cepat dan semakin cepat membuktikan dirinya sedang salah tingkah aku menertawainya di dalam hati, aku mulai menegur dan menyapanya diapun membalas dengan penuh rasa malu tiba-tiba seekor sapi yang tidak diketahui pemiliknya yang disekap di samping kamar membuang kotorannya bagiku sangat menjijikkan. Imran tertawa lepas dan terbahak-bahak Imranpun berkata bubur kacang ijo ebak pagi-pagi begini apalagi masih hangat-hangatnya. Aku mulai illfeel dengan perkataannya yang menggelitik perutku rasanya ingin muntah, tapi melihatnya tertawa dan wajahnya yang lucu akupun ikut tertawa dan melupakan rasa jijik itu.
            Temanku selesai mandi dan heran melihat aku dan Imran yang tertawa orang-orang yang ada di dalampun keluar melihat apa yang terjadi mereka hanya heran. Atasannya mengajak aku dan anggota satuan untuk jalan-jalan mengelilingi tempat tersebut yakni Bantimurung salah satu tempat wisata yang ada di Sulawesi Selatan dan terkenal dengan ciri khasnya karena lombanya sudah seslsai jadi perseta dibebaskan untuk menikmati wisata Bantimurung. Pemandangan Bantimurung yang begitu indah, udaranya sejuk orang-orang yang aku temani jalanpun sangat mendukung dengan suasana tempat dan hati.kami sangat menikmati perjalanan aku yang dari jurusan kewartawanan hanya bisa  berfoto sesekali karena aku yang diperintahkan oleh atasan untuk mengambil gambar.
Hari mulai siang dan merupakan hari terakhir di Bantimurung itu tandanya kami harus kembali ke satuan kami masing-masing tapi tiba-tiba Imran berkata kepadaku dengan suara yang lembut, kecil bahkan beberapa kali aku meminta untuk mengulangi apa yang Imran katakan ternyata dia meminta nomer hpku akupun memberikannya dan sedikit basa-basi aku berkata sampai jumpa lagi dilain waktu. Kami berpamitan saling berjabat tangan temannya mulai mengejekku dan berkata ada cinta di Bantimurung.
Setelah beberapa hari sepulangnya dari lomba tersebut Imran menghubungiku, perlahan demi perlahan mulai memperhatikanku, mulai mempertanyakan hal-hal pribadiku aku merasa sungkan, agak risih dan ada kecemasan karena masih belum terlalu akrab sampai suatu malam Imran mengungkapkan perasaannya kepadaku. Akupun kaget dan tidak langsung meresponnya aku hanya berkata kepadanya menjadi teman lebih abadi dan lebih terhormat lebih baik saling mengenal satu sama lain jangan terburu-buru karena prosesnya tidak nikmat tunggulah sampai cinta itu mengalir dan manis. Imran menerima pernyataanku dan menghargai keputusanku, aku mulai kagum kepadanya karena dia tidak memaksa sedikitpun. Berkali-kali Imran melontarkan perasaannya kepadaku karena baginya lebih cepat lebih baik dan takut ada yang mendahului dirinya tapi aku terus menolak karena yang ada dipikiranku aku hanya menjalani sebuah hubungan jarak jauh dan hanya lewat komunikasi hp, nelponan, chatting dan bbman dipikiranku juga terlintas laki-laki itu semua sama hidung belang, bikin sakit hati dan aku takut pacaran dengan pelaut. Kata teman-temanku pacaran dengan pelaut itu makan hati, selalu ditinggal pergi, sabar menunggu dan mempunyai banyak pacar bahkan istri simpanan. Aku tidak pernha mempunyai impian dan cita-cita memiliki teman dekat dengan seorang pelaut, meskipun sebagian besar keluargaku pelaut.
Sampai akhirnya dia menyatakan dan memohon kepadaku untuk terakhir kalinya dan akupun menerimanya padahari jumat tanggal 04 April 2014, aku merasa malu kepadanya diapun begitu kami mengobrol membicarakan semua pengalaman hidup mulai dari yang menyedihkan sampai yang paling berkesan meskipun hanya melalui telepon genggam. Aku menjalani semua dengan sabar, kami hanya bisa bertemu jika libur semester dan ada waktu luang dia meluangkan watunya untuk tetap menengokku dan akupun demikian meskipun hubungan jarak jauh kami tidak berkecil hati karena bagiku dan baginya jarak bukanlah sebuah halangan yang penting hati tetap menyatu, saling percaya, saling menjaga kepercayaan, saling memberi motivasi, bersaing dengan sehat, dan selalu setia untuk menunggu.
Ternyata bayanganku dan anggapanku selama ini terhadap laki-laki itu berbeda, Imran memang berbeda daripada yang lain, Imran yang pemalu tersimpan sikap romantis dan penuh perhatian kepadaku. Jika libur kuluangkan waktuku untuk menemuinya kubawa Imran menemui keluargaku dan mereka  sudah akrab. Aku dan Imran masih bersama.

Kamis, 22 Maret 2018

Mencintai Tiada Awal tiada Akhir


Tak tau harus kumulai dari mana, mencintaimu tiada awal tiada akhir. Aku mencintaimu tanpa alasan, bukan karena tidak ada. Tapi karena aku tidak tahu lagi alasannya. Yang aku tahu, aku mencintaimu setiap hari.
Aku mencintaimu tanpa alasan, tanpa tapi dan tanpa pertanyaan. Jangan biarkan ada alasan untuk aku mencintaimu, karena kelak dengan alasan yang ada aku akan meninggalkanmu. Biarlah aku tetap mencintaimu tanpa memiliki satupun alasan untukmu, agar aku tetap setia disisimu, karena tidak ada alasan untuk aku meninggalkanmu.
Kau begitu indah, tak dapat diungkapkan dengan kata, mencintamu adalah anugerah, tak pernah kubayangkan sebelumnya, 
Bahkan lidahpun tak mampu bergerak bila harus menceritakan. Aku tetap ingin mencintaimu. Mencintaimu dengan sederhana, mengalir apa adanya. Semua yang terjadi di dunia ini selalu saja ada alasannya, akan tetapi kenapa aku mencintaimu tak dapat aku rangkaikan kata-kata indah kenapa aku bisa mencintaimu, Terjadi begitu saja, tanpa mengapa dan karena.
Tak dapat aku lukiskan semua rasaku, kenapa aku mencintaimu hingga sekarang.
Aku mencintaimu, entahlah semenjak kapan aku mulai mencintaimu, mencintaimu bukan karena sebuah pertemuan atau bahkan sebuah percakapan.
Jika kau menanyakan apa alasanku untuk mencintaimu, aku tidak mampu untuk menjawabnya, karena aku memang tidak memiliki alasan apapun untuk mencintaimu. Jika kau tidak dapat menerima alasan yang aku miliki aku memakluminya. Karena kau pasti memiliki alasan lain untuk menerima alasan yang aku berikan yaitu alasan dimana “ aku tidak memiliki alasan untuk mencintaimu”.
Cinta aku mencintaimu dan akan tetap mencintaimu. Menunggumu menjadi imamku, menanti akan hal itu, mencintaimu dalam rinduku, dalam sujudku, dalam tawa dan sedihku, mencintaimu dalam penantianku.
Penantian panjang untuk menunggumu akan aku lewati hanya untukmu, meski seribu kebimbangan menghantuiku, meski ribuan keraguan menjelma atas janjimu. Aku hanya takut, benarkah kau pantas untuk ku nanti?
Ku sembunyikan hati ini untuk memilih menantimu karena ku tahu aku sangat mencintaimu. Namun bukan berarti cinta ini mampu membutakanku agar aku menerima ketikdak pastian.
Aku hanya tak tahu, benarkah kau pantas untuk ku nanti?

Segera Jemput aku menjadi Bidadarimu....
Segera jemput aku dan kita bersama sama menuju Jannah-Nya
Duhai kekasih yang ada disana Jika benar itu kau, maka kuteguhkan pandanganku, maka jika saat itu tiba lantas terlihat sisi salah pada diriku Semoga Allah mengkaruniakan mu kemampuan untuk Melihat sisi baikku. Begitupun diiriku dengan demikian, semoga Allah meridhoimu, kau pun mencintaiku karena-NYA Senantiasa memahamiku, menerima kekurangan dan kelebihanku. Dan begitu pula yang akan kulakukan padamu.
Allah telah jadikan hamba-NYA jauh dari sempurna, maka ketika itu adalah untuk saling menyempurnakan..
Aamin ya Rahman.

Rabu, 24 Januari 2018

Rindu mengapa Kau Hadir?

Aku tak tahu bagaimana membahasakan perasaanku ini, setelah  kutumpahkan segala rindu yang menyesaki dada. Aku menyadari itu sebuah kesalahan, jika tak kusadari mungkin setiap hari aku akan menumpahkan rindu itu, tapi apa dayaku rinduku menepuk angin. Dan aku tahu akan ada jutaan luka yang mengiringi setelah kutumpah ruahkan rinduku. 
Maafkan aku yang hanya bisa mengusik harimu, membuatmu tak nyaman dengan semua kata rinduku, Maafkan aku, aku tak bisa menyimpannya sendiri. Akuu tak bisa.


Harusnya kutanggung sendiri perih ini, tanpa melibatkanmu, tapi kenyataannya hari-hariku dipenuhi namamu, memikirkan dan terus memikirkanmu, hariku penuh ketakberadayaan, dan keputusasaan. Aku jujur tak mampu memikulnya.
Rindu mengapa kau hadir jika hanya membuatku terpenjara berbalut luka tak berdaya. Kuterjerat rindu, Jujur aku tak mampu memikulnya.

Popular Posts