Sabtu, 10 November 2018

Terima Kasih atas Kerja Kerasmu

Maafkan Aku sayang jika selama ini tak pernah tahu kalau dirimu sangat sibuk bekerja hingga memaksamu untuk berpanas-panasan yang membuat bajumu penuh peluh demi untuk mengumpulkan rupiah sehingga kadang kamu tak sempat membalas pesan dariku atau tidak punya waktu untuk bertemu karena pekerjaan yang super banyak. Mulai dari bekerja di Tambang, mengurus kebun dan mengembala sapi hingga menyita banyak waktumu untuk itu dan memaksamu untuk bekerja lembur walau di tanggal merah tak kenal panas dan hujan.

Maaf kan aku sayang, jika selalu menuntut agar kamu memiliki waktu untukku tanpa pernah memikirkan betapa kamu lelah seusai bekerja dengan memaksamu untuk tetap menemaniku walaupun hanya sekedar mengobrol melalui via telepon.

Maafkan aku yang tak pernah peduli walaupun kamu bilang "maaf sayang, aku sedang lelah sekali hari ini dan seketika itu pula aku pasti langsung ngambek dan hanya membaca pesan darimu tanpa membalasnya, walaupun kamu berkali-kali mengirim pesan.
Maafkan aku juga karena selalu marah jika kamu tidak membalas pesanku dengan cepat, Dan aku selalu bilang "sesibuk apa sih kamu sampai tidak bisa membalas pesan dariku ? apa susahnya sih cuma balas sebentar aja?"
Apa susahnya mengangkat telepon dariku? tanpa pernah mau tahu kamu sedang sibuk luar biasa hingga untuk istirahat saja kamu tidak bisa.
Maafkan aku sayang yang tidak pernah peduli atas keluh kesahmu, hingga terkadang melontarkan kalimat " Tidak usah lebay kalau tidak mau capek tidak usah kerja"

Kini aku mengerti, saat ketika pertama kalinya Aku menemani dirimu beranjak ke kebun, menemanimu memungut jambu, membersihkan daun kering dan ranting yang sudah mati. Entah tiba tiba aku melihatmu dari balik pohon bajumu basah keringatmu bercucuran ketulusanmu mengerjakan semua itu membuat air mataku tak dapat lagi kubendung, Aku membayangkan betapa egoisnya diriku ini aku tidak tahu betapa berat beban yang harus dipikulnya aku tidak tahu seberapa berat pekerjaannya, yang aku tahu hanya bisa menuntut kamu kemana? Chatku kenapa tidak dibalas? Teleponku tidak diangkat? Ya Allah air mata itu terus bercucuran hingga suara tangisku meledak seketika dan di dengar olehnya lalu ia datang menghampiri dan bertanya kepadaku ada apa? Apa kamu baik baik saja? Kenapa menangis terseduh seduh? Lalu kujawab maafkan atas segala tuntutan dan keegoisanku aku tidak pernah tahu betapa berat pekerjaan ini maafkan aku jika pada saat yang telah lalu keluhanmu tidak pernah kugubris.

Hingga Kini ku telah mengerti, hingga kini mataku terbuka lebar, hingga kini ku sadar kalau sibukmu itu sedang mencari uang demi menghalalkanku, demi masa depan kita.
Terima kasih pahlawanku terima kasih CintaKu Terima Kasih atas semua kerja Kerasmu.

Jumat, 02 November 2018

Buah SABAR itu MANIS

Di balik hujan deras dan petir yang menyambar akan ada sebuah pelangi yang indah. Seekor ulat bulu yang menggelikan akan bermetamorfosis menjadi seekor kupu-kupu yang yang cantik. Diperlukan penantian yang panjang bagi pelangi maupun kupu-kupu untuk menunjukkan keindahannya. 

Begitu pula dengan diriku,  untuk memperoleh hasil yang manis, tidak peduli seberapa lama Aku harus  bersabar untuk menunggu. 

Orang bilang hal yang paling membosankan  adalah Menunggu. Benarkah? Jawabku Tidak....
Menunggu itu hanya membutuhkan sedikit kesabaran. Coba tanyakan padaku  “berapa lama Aku harus bersabar dalam penantian?” Jawabannya ” hanya sebentar saja”. Kurang lebih 4 tahun atau  sekurangnya 1460 hari. Waktu yang sebentar bukan??
Bagiku menunggu untuk Bersabar bukan hanya tetap berada pada lingkup yang sama, bukan pula hanya diam menunggu ditempat.  Namun berdoa dan  bermunajat pada Allah, denganNya membawaku tenang dan  membuka jalan bagi jodohku untuk datang menghampiri.

Jika seketika rasa rindu dan jenuh itu tiba, terkadang aku ingin menyerah dan berkata sudahlah sudah cukup sabarku ini. Tapi kumengingat kembali ketika aku ingin memulai dan pada akhirnya aku tetap memilih untuk bersabar dalam waktu yang terbatas, meohon kepada Rabbi agar senantiasa diberi kesabaran yang tak terbatas, sabar dalam menanti dan bermunajat kepada sang pemilik cinta, bermohon agar hati ini tetap ditenangkan. Karena kutahu Dia mengetahui apa yang kau Aku inginkan. Karena Allah  Maha Segalanya, yang tidak mungkin  menjadi mungkin, Yang tidak terjadi bisa terjadi.

Selama itu pula, Aku terus memperbaiki diri, ujian demi ujian kulewati, rasa rindu yang terus datang menghampiri tak kenal waktu tak kenal tempat, terkadang jenuh itupun datang kembali lagi kepadaku lagi lagi diriku ingin menyerah. Dan  berkata “aku   sudah menunggu terlalu lama, Aku punya kesabaran Tuhan dan inilah batas kesabaranku”.
Dan sektika kembali ku tersadar bahwa sabar itu tidak ada batasnya. Karena kesabaran bukan sekedar sifat, ia bagian dari syariat. Bersabar itu sepanjang masa, Sabar itu bukan menahan emosi, tapi  mengendalikan agar emosi tertata.
Dalam kesabaranku menanti dirinya datang, aku terus memperbaiki kualitas diriku dan tetap bermunajat pada Sang Maha Pemilik Cinta. Karena cinta yang Aku tunggu akan tetap berlabuh pada diriku.

Hingga saatnya Minggu, 21 Oktober 2018 pukul 10.00 WITA Haru dan bahagia menjadi satu ketika kata itu terucap langsung dari mulutnya. Indah dan tenang rasanya ketika penghulu dan para saksi mengucapkan kata “SAH”. Semua doa yang ku panjatkan Alhamdulillah didengar dan dijawab oleh Allah SWT. Yaa Rabb, hati saya berbisik, Fa-biayyi alaa’i Rabbi kuma tukadzdzi ban (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?).

Inikah buah dari Sabar itu? Memang betul bahwa buah dari kesabaran selalu manis.
Yaa Allah, terima kasih banyak atas nikmat yang Engkau berikan kepadaku. Terima kasih telah senantiasa membantuku dan menjadikan semuanya mudah. Terima kasih telah menjaga hubungan ini sampai pada ikatan yang suci. Terima kasih juga kepada suamiku Rasdinal yang telah menepati janjinya.

Ya Rabb Jadikanlah rasa sayang dan cinta ini tidak melebihi rasa sayang dan cinta kami kepadaMu Rabbi..
Doa kami, jadikanlah rumah tangga ini rumah tangga yang penuh cinta karenaMu. Yang selalu bahagia dan bersyukur atas nikmat yang diberikan olehMu. Jadikanlah kami keluarga yang Sakinah Mawaddah Wa Rahmah yang memiliki keturunan yang sholeh dan sholehah. Aamiin Yaa Rabbal Alamiin..



Popular Posts